DESAIN STATISTICBALLGAME
A. DESAIN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMP N 1 Gresik
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII./ 2 Kurikulum 2013
No
|
Kompetensi Dasar
|
Materi Pokok
|
Indikator
|
Jenis Media
|
Bentuk/wujud
|
Pesan/tujuan yang akan di capai
|
1.
|
4.8. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik
|
Statistik
|
-Menemukan kembali konsep pemusatan data yaitu rata-rata
-Menentukan nilai pemusatan data meliputi rata-rata, median, dan modus
-menyelesaikan maslah yang berkaitan dengan pemusatan data untuk pengolahan data
|
Media komputer
(Statisticball game)
|
Game edukasi
Terlam-pir
|
Setelah bermain game ini, siswa dapat menemukan konsep pemusatan data dan menyelesaikan masalah yang berkaiatan pemusatan data untuk pengolahan data
|
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan media/alat peraga Statisticballgame ini dalam pembelajaran matematika ini adalah:
1. Memudahkan siswa dalam memahami konsep pemusatan data meliputi: mean, median, dan modus untuk pengetahuan dan keterampilan mengolah data.
2. Melatih kemandirian siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya tentang mean, median, dan modus yang nantinya berimbas pada keterampilan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pemusatan data sebagai keterampilan mengolah data.
C. MANFAAT
Media/Alat peraga ini memuat konsep pemusatan data meliputi: mean, median,dan modus yang dikonkretkan sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep tersebut. Alat ini sangat bermanfaat untuk guru menjelaskan materi pemusatan data sebagai pengolahan data pada bab statisitik
D. DAMPAK PENINGKATAN TERHADAP KUALITAS PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR
Dalam mempelajari matematika, banyak siswa yang hanya menerima begitu saja pelajaran tanpa mempertanyakan mengapa dan untuk apa matematika diajarkan. Tidak jarang muncul pendapat bahwa matematika adalah pelajaran yang hanya memusingkan siswa, sehingga pembelajaran di kelas tidak menghasilkan aspek-aspek pembelajaran matematika. Aspek-aspek pembelajaran matematika diantaranya pemahaman konsep, pembuktian, keterampilan, algoritma, penyelesaian soal, pemahaman ruang apresiasi, dan keterampilan.
Statistika merupakan salah satu materi mata pelajaran matematika yang harus diberikan kepada siswa pada satuan pendidikan SMP/MTs sesuai kurikulum 2013 berdasarkan pemendikbud nomor 68 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum SMP/MTs. Meskipun materi statistik sudah dipelajari siswa sejak SD/MI dan selanjutnya diperdalam lagi di jenjang SMP/MTs, namun kendala yang masih banyak dirasakan oleh guru antara lain berkaitan dengan mean (rata-rata) untuk pemecahan masalah, median dan modus.
Sebelum pembelajaran berlangsung, penulis selaku guru telah memberikan masalah kepada siswa kelas VII-i SMP Negeri 1 Gresik sebagai berikut : “rata-rata tinggi dari 15 anak adalah 162 cm. Setelah ditambah 5 anak, rata-rata tinggi menjadi 166 cm/ Berapakah rata-rata tinggi 5 anak tersebut?” ternyata 46,9% (15 dari 32 siswa) belum dapat memecahkan masalah di atas serta diindikasikan bahwa aspek memahami konsep dan keterampilan penyelesaian soal tersebut belum terwujud. Hal ini menunjukkan perlu adanya startegi untuk mengatasi masalah di atas yang efesien dan efektif.
Berdasarkan pemendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses menyatakan bahwa beberapa prinsip pembelajaran yang digunakan untuk kurikulum 2013 adalah dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif dan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Pernyataan di atas dapat diartikan bahwa perlunya pemanfaatan TIK sebagai media/alat peraga yang menunjang pembelajaran yang menuju keterampilan aplikatif guna efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Sehingga penulis mencoba memodifikasi sebuah media/alat peraga yang berasal dari flash, alasan dibuat menggunakan program flash adalah output dari filenya berupa swf yang bisa dijalankan di semua komputer dan hanya membutuhkan browser Mozilla firefox atau lainnya.
Secara mudah perhitungan rata-rata didasarkan pada data keseluruhan sehingga rata-rata dapat mewakili suatu kumpulan data, rata-rata dapat dipergunakan untuk perhitungan lebih lanjut artinya berbagai rata-rata dapat dihitung rata-rata keseluruhan. Rata-rata dari sekumpulan data merupakan suatu nilai yang diperoleh dari sekumpulan data dimana jumlah seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data. Median dari sekumpulan data adalah nilai yang terletak di tengah dari sekumpula data yang ada setelah data diurutkan dari kecil ke besar, sedangkan modus dari sekumpulan data adalah suatu data yang mempunyai frekuensi tertinggi
Berdasarkan definisi di atas, penulis berasumsi bahwa pembelajaran rata-rata dapat diberikan dengan mengkonkritkan data dengan tumbukan bola, misalnya sekumpulan data 5, 6, dan 8, maka guru dapat menyediakan tiga tumpukan bola, tumpukan pertama berisi 5 bola, tumpukan kedua berisi 6 bola, dan tumpukan ketiga berisi 8 bola, dalam mencari rata-rata tersebut, guru dapat memerintahkan kepada siswa untuk meratakan tumpukan bola sehingga tumpukan bola menjadi rata-rata. Strategi ini menurut penulis merupakan cara konkrit untuk mengajarkan materi rata-rata, hal ini tidak membuat sulit bagi siswa, di samping itu siswa sudah menerima materi pecahan.
Sedangkan strategi mengajarkan materi median adalah mengurutkan tumpukan bola dari tumpukan yang berisi lebih paling sedikit menuju paling banyak, kemudian guru memerintahkan kepada siswa untuk menentukan tumpukan bola yang tepat ditengah. Adapun untuk pengajaran materi modus, guru hanya memerintahkan kepada siswa untuk menentukan tumpukan bola yang sama dengan frekuensi paling banyak.
Berdasarkan asumsi-asumsi di atas, penulis membuat permainan dengan program flash yang berjudul “statisticballgame”. Penulis melaksanakan pembelajaran materi pemusatan data di kelas VII-i menggunakan media/alat peraga tersebut. Setelah pembelajaran selama dua pertemuan usai, diberikan angket dan tes individu. Berikut tampilan hasil angket yang diberikan kepada siswa:
Grafik. 1. Pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan di statisticballgame
Grafik 2. Kebermaknaan statisticballgame
Grafik. 3. Minat siswa dengan statisticballgame
Grafik. 4. Penampilan statisticballgame (gambar, grafis, animasi)
Berdasarkan grafik-grafik di atas menunjukkan bahwa penyajian materi, minat siswa dan kebermaknaan penggunaan media/alat peraga statisticballgame mempunyai dampak yang postif terhadap proses pembelajaran meskipun masih terdapat kekurangan misalnya pada penampilan statisticballgame yang masih tergolong cukup baik yaitu masih 41% menyatakan lebih baik dari biasa yang mereka jumpai. Hal ini merupakan hal yang wajar karena yang tidak ada satupun siswa yang menyatakan tidak baik dan penyampaian materi tercapai yaitu 81% siswa memahami materi pembelajaran. Hasil wawancara kepada beberapa siswa bahwa mereka merasa senang mendapat sambutan tiba-tiba “Congratulation” dan “Menang”.
Selain hasil angket terhadap minat dan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran maupun media/alat peraga statisticballgame. Didapatkan juga hasil belajar siswa dalam aspek pengetahuan bahwa 96,9% siswa mempunyai ketuntasan dalam tingkat kebenaran menjawab soal tes. Sedangkan aspek keterampilan siswa, 90,6% siswa sudah dapat menuliskan, menguraikan penjelasan mereka maupun perhitungannya hingga mencapai keputusan/jawaban. Hal ini merupakan cakupan keterampilan sebagaimana permendikbud 81a tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013 bahwa dalam ranah konkrit keterampilan mencakup aktivitas menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikas, dan membuat, sedangkan dalam ranah abstrak bahwa keterampilan mencakup aktivitas menulis, membaca, menhitung, menggambar, dan mengarang. Keterampilan tersebut terbangun karena konsep telah dibangun oleh siswa sendiri melalui media/alat peraga statisticballgame tentang pemusatan data yang meliputi: materi mean, median, dan modus. Mereka sudah memahami bahwa mean adalah diibaratkan dengan pembagian yang sama rata dari sekumpulan data, median penengah dari sekumpulan data, dan modus data yang sering muncul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar